Kamis, 12 Mei 2016

Pendidikan Sepanjang Hayat


PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Makalah Diajukan Guna Memenuhi Tugas Presentasi Kelas
Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu : Rohadi, S. Ag. M. S. I
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvWWZOKet2Xzce-pdkiogtK325R9tH1b_syzJzyJ87x6odzGf1TNNKeAoKr39blqRAYEZ4PEy8JP_Rh5YKGkB-m6_jChm59bNd-slee7Yy2L9SZW1rJBW7XwJKtpL5qbrCZQjaMFnFeyMQ/s320/Logo+STAINU+copy+copy.gif
Nama Penyusun   : Nur Alimah             (2115024)
  Riska Arum Lestari (2115026)

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAINU) TEMANGGUNG

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


A.    PENDAHULUAN
Pendidikan  seumur hidup adalah suatu konsep atau suatu idea ( gagasan pokok ). Gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung selama seseorang belajar didalam lembaga – lembaga pendidikan formal. Dalam artian lain, bahwa seseorang masih dapat memperoleh pendidikan, kalau ia mau, setelah menjalani pendidikan formalnya. Ditekankan pula dalam konsep ini, bahwa pendidikan, dalam arti yang sebenarnya, adalah sesuatu yang berlangsung terus menerus sepanjang kehidupannya.
Berdasarkan idea ini, konsep “Pendidikan Sepanjang Hayat” (life-long education) sering pula disebut dengan istilah “Pendidikan Berkesinambungan” (continuing education). Dan karena kegiatan – kegiatan pendidikan jenis ini pada umumnya diselenggarakan di luar tatanan pendidikan formal, maka kegiatan inipun sering pula disebut dengan pendidikan non – formal.
Pembelajaran yang sejati justru terjadi diluar kelas. Pembelajaran ini menempati posisi yang strategis dalam menentukan keberhasilan anak didik di masa depan. Mengapa demikian ? Sebab, proses belajar yang terjadi di ruang kelas hanya terbatas pada jam pelajaran atau jam kuliah. Sementara itu, jam belajar di luar kelas tidak terbatas, bahkan “kurikulumnya” bebas dan alami. Karena itu, wajar jika sekolah tidak bisa memberi jaminan keberhasilan kepada anak didiknya yang hanya pulang – pergi atau keluar – masuk ruang kelas ( Suyadi, 2011 ; 195 ).
Menilik penjelasan diatas, maka penulis akan membahas lebih lanjut tentang Pendidikan Sepanjang Hayat (life-long education) guna memperdalam dan menambah wawasan pengetahuan kita semua.
B.     PEMBAHASAN
1.      Pengertian Pendidikan Sepanjang Hayat
Pendidikan sepanjang hayat merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia transformasi, dan di dalam masyarakat yang saling mempengaruhi seperti saat zaman globalisasi sekarang ini. Setiap manusia dituntut untuk menyesuaikan dirinya secara terus menerus dengan situasi baru.
Pendidikan sepanjang hayat merupakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh individu / kelompok secara seumur hidup, sukarela, dan memotivasi diri untuk terus mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan seni baik untuk alasan pribadi maupun professional. Karena itu pendidikan sepanjang hayat tidak hanya meningkatkan inklusi sosial, kewarganegaran aktif dan pengembangan pribadi, melainkan juga daya saing dan kerja (Sudarwan Danim, 2010 ; 143).

Pendidikan sepanjang hayat merupakan jawaban terhadap kritik-kritik yang dilontarkan pada sekolah. Sistem sekolah secara tradisional mengalami kesukaran dalam menyesuaikan diri dengan perubahan kehidupan yang sangat cepat dalam abad terakhir ini, dan tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau tuntutan manusia yang makin meningkat. Pendidikan di sekolah hanya terbatas pada tingkat pendidikan dari sejak kanak-kanak sampai dewasa, tidak akan memenuhi persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan dunia yang berkembang sangat pesat. Dunia yang selalu berubah ini membutuhkan suatu sistem yang fleksibel. Pendidikan harus tetap bergerak dan mengenal inovasi secara terus menerus, karena pendidikan berkangsung terus menerus sepanjang kehidupan manusia.
2.      Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat
Pada dasarnya tujuan dari Pendidikan Sepanjang Hayat selalu bersifat culture bound, artinya terikat oleh lingkungan cultural, tujuan pendidikan sepanjang hayat dalam lingkungan cultural yang satu berbeda dari lingkungan cultural yang lain. Pada mulanya tujuan pendidikan sepanjang hayat bersifat individual, yaitu untuk memperkaya kehidupan rohani atau intelektual seseorang ( Mochtar Buchori, 1994 ; 22-23 ).
Dengan begitu, seseorang akan dapat memperbaharui pengetahuannya secara terus menerus dan tidak akan “ketinggalan zaman”. Hal ini penting untuk mereka yang sudah memasuki usia lanjut. Dengan pengetahuan yang diperbaharui ini mereka tidak akan terasing dari generasi muda, mereka tidak akan menjadi senile (Pikun secara dini) dan akan tetap memberikan sumbangannya kepada kehidupan di lingkungannya.
Pada taraf perkembangan selanjutnya, gerakan Pendidikan Sepanjang Hayat ini mulai mengembangkan tujuan yang bersifat social. Mulai disadari bahwa kegiatan Pendidikan Sepanjang Hayat tidak hanya menguntungkan perorangan saja, melainkan bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan. Apabila anggota suatu masyarakat tetap melibatkan diri dalam kesibukan belajar setelah mereka memasuki berbagai lingkungan pekerjaan, maka umumnya masyarakat semacam itu akan menjadi lebih dinamis atau lebih mudah menerima gagasan pembaharuan dan lebih mudah pula memahami interdependensi serta interaksi yang ada antara dirinya dan masyarakat lain.
Praktek yang berlaku ialah bahwa setiap kelompok menentukan sendiri tujuan apa yang ingin dicapainya dalam kegiatan ini. Prinsip ini berlaku untuk program Pendidikan Sepanjang Hayat yang diselenggarakan pada taraf regional dan nasional. Dalam hubungan ini kemungkinan yang terbuka bagi bangsa Indonesia adalah mengarahkan program pendidikan non – formal yang diselenggarakan untuk memperbaiki kehidupan kita sebagai bangsa, untuk memajukan kehidupan bangsa, kita dapat merancang agar keseluruhan pendidikan non – formal yang kita selenggarakan sedikit demi sedikit secara berangsur – angsur akan membawa perbaikan pada cara hidup kita, mengelola diri, dan lingkungan kita.
3.      Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat
Menurut konsep pendidikan sepanjang hayat, kegiatan-kegiatan pendidikan dianggap sebagai suatu keseluruhan. Seluruh sektor pendidikan merupakan suatu sistem yang terpadu. Konsep ini harus disesuaikan dengan kenyataan serta kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang telah maju akan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat yang belum maju. Apabila sebahagian besar masyarakat suatu bangsa masih yang banyak buta huruf, maka upaya pemeberantasan buta huruf di kalangan orang dewasa mendapat prioritas dalam sistem pendidikan sepanjang hayat. Tetapi, di negara industri yang telah maju pesat, masalah bagaimana mengisi waktu senggang akan memperoleh perhatian dalam sistem ini.
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua - anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.
Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga. Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya.
Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan yang diperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan tertentu yang langsung dapat dirasakan dalam pengisian tenaga kerja.
Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat. Phillip H.Coombs  mengemukakan beberapa bentuk pendidikan di masyarakat, antara lain :
a.       Program persamaan bagi mereka yang tidak pernah bersekolah atau putus sekolah.
b.      Program pemberantasan buta huruf
c.       Penitipan bayi dan penitipan anak pra sekolah
d.      Kelompok pemuda tani
e.       Perkumpulan olah raga dan rekreasi
f.       Kursus-kursus keterampilan (Uyoh Sadulloh, 1994 : 65).

4.      Kelemahan Pendidikan Sepanjang Hayat
Perkembangan pendidikan tidak benar jika dikatakan bahwa tidak ada perbaikan dalam kehidupan kita sebagai bangsa, cukup banyak perbaikan atau kemajuan yang kita capai berkat diselenggarakannya kegiatan  Pendidikan Sepanjang Hayat. Permasalahannya ialah bahwa laju perbaikan kehidupan yang kita capai selama ini kalah cepat dengan laju perkembangan berbagai permasalahan yang kita hadapi.
Disamping itu kemajuan yang dicapai oleh Negara lain misalnya Negara – Negara tetanggan ASEAN, diberbagai bidang kehidupan rupanya juga lebih pesat dari kemajuan yang kita capai. Dari dua hal inilah kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan Sepanjang Hayat mempunyai kelemahan – kelemahan. Kelemahan – kelemahan tersebut diantaranya :
a.       Kegiatan pendidikan non – formal yang diselenggarakan sekarang ini masih belum dapat menyentuh seluruh golongan masyarakat. Masih banyak kalangan masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan ataupun keinginan untuk mengikuti program pendidikan formal. Akibatnya adalah masih terlampau banyak kalangan dalam masyarakat yang tidak terlibat dalam usaha untuk memperbaiki pola kehidupan bersama, banyak kalangan dalam masyarakat yang dari tahun ke tahun hidup dan bekerja dengan pola yang sama atau kurang memadainya pengetahuan akan pendidikan. Untuk mengatasi kelemahan ini adalah memperluas jaringan penerimaan pelayanan Pendidikan Sepanjang Hayat.
b.      Program pendidikan yang ada kebanyakan bersifat kurang komprehensif dan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu program vokasional dan program idiil. Program vokasional berusaha memberikan berbagai jenis ketrampilan kepada para peserta. Sedangkan program idiil berusaha menanamkan kesadaran ideologis kepada para peserta. Untuk keperluan kemajuan kehidupan bangsa, program yang bersifat parsial tidak akan memadai. Untuk keperluan ini, yang diperlukan ialah program pendidikan yang mempunyai inti dan konteks. Bagian inti adalah bagian yang mengandung materi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan para peserta dalam melaksanakan suatu pekerjaan, suatu vokasi atau profesi.
Bagian konteks adalah bagian yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan para peserta mengenai persoalan – persoalan dasar yang terdapat dalam lingkungan mereka, baik lokal, nasional, ataupun global. Dengan program yang disusun seperti ini, para peserta akan dapat pula memahami apa yang sebaiknya mereka lakukan dibidang pekerjaan mereka masing – masing untuk turut mendorong lingkungan mereka ketingkat perkembangan atau kemajuan yang lebih tinggi.
c.       Metode atau penyampaian materi pendidikan. Metode atau cara penyampaian yang digunakan selama ini banyak menekankan penguasaan informasi atau materi, dan kurang memperhatikan masalah penggunaan informasi untuk menyelesaikan persoalan. Pemupukan kemampuan untuk menggunakan suatu perangkat informasi atau materi secara kreatif guna penyelesaian suatu masalah rasanya masih kita abaikan selama ini. Metode pendidikan yang dipergunakan selama ini baik di lembaga pendidikan formal maupun di lembaga pendidikan non – formal lebih mengutamakan terbinanya manusia – manusia patuh dan kurang memikirkan terbinanya manusia – manusia kreatif.
5.      Pilar Pembelajar Sepanjang Hayat
Enam pilar utama yang mutlak ada untuk menjadi manusia pembelajar sepanjang hayat disajikan berikut ini :
a.       Rasa ingin tahu
b.      Optimisme
c.       Keikhlasan
d.      Konsistensi
e.       Pandangan visioner
f.       Tuntutan pekerjaan (Sudarwan Danim, 2010 ; 145 - 146).







C.     PENUTUP
1.      Kesimpulan
a.       Pendidikan sepanjang hayat merupakan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh individu / kelompok secara seumur hidup.
b.      Tujuan Pendidikan Sepanjang Hayat bersifat individual, namun selanjutnya, gerakan Pendidikan Sepanjang Hayat ini mulai mengembangkan tujuan yang bersifat social.
c.       Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
d.      Kelemahan Pendidikan Sepanjang Hayat
1)      Kegiatan pendidikan non – formal belum dapat menyentuh seluruh golongan masyarakat.
2)      Program pendidikan yang ada kebanyakan bersifat kurang komprehensif.
3)      Metode atau penyampaian materi pendidikan.
e.       Pilar Pembelajar Sepanjang Hayat
1)      Rasa ingin tahu
2)      Optimisme
3)      Keikhlasan
4)      Konsistensi
5)      Pandangan visioner
6)      Tuntutan pekerjaan
2.      PENUTUP
      Demikianlah makalah ini dibuat, penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak sekali kesalan dan kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Buchori, Mochtar. 1994. Pendidikan dalam Pembangunan. Yogyakarta : PT Tiara Wacana
Suyadi. 2011. Miskin Bukan Halangan Sekolah. Yogyakarta : Bukubiru
Danim, Sudarwan. 2010. Pengantar Kependidikan. Bandung : Alfabeta



3 komentar:

  1. Best online casino in the world - Ambienshoppie.com
    It is a 온라인 카지노 롤링 great and easy way to earn rewards. We offer the best online casinos and other games for a good reason.

    BalasHapus
  2. Casinos Near Philadelphia | Casino Near Me | JtmHub
    Searching for Casinos Near Philadelphia? Find a casino 동두천 출장안마 nearest you is safe 전주 출장마사지 and secure. Find deals 포천 출장샵 on casinos in and near 순천 출장샵 Philadelphia, 울산광역 출장샵 PA.

    BalasHapus